اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
“Assalamu ‘alaikum warahmatullah”
Halo semuah kembali lagi dengan saya kali ini saya akan membahas tetang siklus batuan dan jenis jenis batuan langsung saja yuk..
Pengertian Siklus batuan
*Siklus batuan adalah konsep dasar dalam geologi menggambarkan waktu transisi
yang dihabiskan untuk melalui waktu geologis pada tiga jenis batuan utama: sedimen, metamorf, dan beku. Setiap jenis batu akan berubah atau hancur saat dipaksa keluar dari kondisi ekuilibriumnya.
*Batuan beku seperti
basal dapat pecah dan larut saat terkena atmosfer, atau meleleh saat ditenggelamkan di
bawah benua. Karena daya dorong pada siklus batuan, lempeng tektonik dan siklus
air. Batuan juga tidak selalu berada pada kondisi ekuilibrium, batuan akan mengalami perubahan saat mereka dipaksa masuk ke lingkungan
yang baru.
*Siklus batuan adalah sebuah ilustrasi
yang menjelaskan bahwa ketiga jenis batuan tersebut saling terkait satu sama
lain, dan menjelaskan
proses berubahnya satu jenis batu ke jenis lainnya dari waktu ke waktu.
*Siklus
yang ada ini membuat batuan-batuan mampu mengubah siklus geologi. Sedangkan pada
planet yang mengandung kehidupan, hal tersebut akan mempengaruhi siklus biogeokimia.
Jenis-jenis Batuan
1. Batuan Sedimen (sedimentary rock)
Batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk karena adanya
proses pembatuan atau litifikasi dari hasil
proses pelapukan dan erosi yang
kemudian terbawa dan diendapkan.Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang
mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis
secara mendatar. Di antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil.
Batuan beku yang ada di permukaan kulit bumi dan kena pengaruh tenaga eksogen akan mengalami pelapukan. Bagianbagian yang hancur atau lepas dari batuan induknya diangkut oleh aliran air, angin, dan gletser, kemudian diendapkan di tempat lain, yang umumnya di tempat yang lebih rendah. Material yang diendapkan tersebut bila mengalami pemadatan (kompaksi) dan perekatan (sementasi) berubah menjadi batuan sedimen. Ciri utama batuan sedimen adalah berlapislapis.
Batuan beku yang ada di permukaan kulit bumi dan kena pengaruh tenaga eksogen akan mengalami pelapukan. Bagianbagian yang hancur atau lepas dari batuan induknya diangkut oleh aliran air, angin, dan gletser, kemudian diendapkan di tempat lain, yang umumnya di tempat yang lebih rendah. Material yang diendapkan tersebut bila mengalami pemadatan (kompaksi) dan perekatan (sementasi) berubah menjadi batuan sedimen. Ciri utama batuan sedimen adalah berlapislapis.
- Batuan Sedimen Klastik
*Batuan sedimen klastik terbentuk karena pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau
mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di
tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya.
*Contoh batuan sedimen klastik antara
lain batu konglomerat, batu breksi, kapu, koral dan batu pasir.
- Batuan sedimen kimiawi
* Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu.
*Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.
- Batuan sedimen Organik
Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar
2, Batuan Malihan/metamorf (metamorphic rock)
Batuan metamorf adalah batuan
yang terbentuk akibat adanya
proses perubahan temperatur dan tekanan udara batuan
yang telah ada sebelumnya.Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen
yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan disebut juga batuan metamorfosis.
Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sebagai berikut.
1) Batuan
malihan
kontak, yaitu terbentuk karena adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena intrusi
magma. Contohnya, batu marmer
yang berasal dari batu kapur.
2) Batuan
malihan
dinamo, yaitu terbentuk karena adanya tekanan
yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan
yang berada di
atas batu dalam jangka waktu
lama. Contohnya batu sabak
yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya batubara
yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di
daerah rawa-rawa (tanah gambut).
3) Batuan
malihan
thermal-pneumatolik, yaitu terbentuk karena adanya zat-zat tertentu
yang memasuki batuan
yang sedang mengalami metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan
topaz.
3. Batuan beku
*Ketika batu terkena tekanan atau dorongan sehingga masuk jauh ke bawah permukaan bumi, mereka mungkin akan meleleh dan berubah menjadi magma. Jika kondisi tidak lagi memungkinkan bagi
magma untuk tetap berada dalam bentuk cair, ia akan mendingin dan membeku menjadi batuan beku.
*Batuan beku yang mendingin di dalam Bumi disebut intrusif atau plutonik, batu tersebut mendingin dengan waktu yang sangat lambat, sehingga menghasilkan tekstur kasar seperti granit batu.
*Sebagai hasil aktivitas vulkanik, magma (yang disebut
lava saat mencapai permukaan bumi) akan dengan cepat mengalami pendinginan ketika berada di
permukaan bumi
yang terkena atmosfer. Sehingga menghasilkan batuan beku
yang disebut batuan ekstrusif atau vulkanik.
*Batuan ekstrusif tersusun dari butir-butir halus karena mengalami pendinginan yang sangat cepat sehingga tidak ada kristal yang bisa terbentuk dan menghasilkan kaca alami, seperti
obsidian. namun batuan halus
yang paling terkenal adalah batu
basal.
*Salah satu dari tiga jenis batu utama (batuan beku, sedimen, dan metamorf) dapat meleleh kembali menjadi magma dan ketika mendingin akan menjadi batuan beku.
- Batuan beku dalam (plutonik/Introsif)
Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya,
magma mengalir dan meresap ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di
situ. Contoh batuan beku dalam antara
lain sienit, granit, diorit, dan gabro.
ciri-cirinya
- membeku jauh didalam(dibawah kulit bumi)
- proses pendinginan sangat lama
- kristal batuan besar
- Batuan beku gang/celah/korok (hypofisa igneous rock)
Batuan beku korok terbentuk karena proses penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain obsidian,batu apung,scaria
ciri-cirinya
- membeku di lorong anatara sarang magma dengan permukaan bumi
- pembekuan/pendingin berlangsung lebih cepat
- kristal batuan yang terbentuk tidak semuah benar
- Batuan beku luar(vulkanik/extrusive igneous rock)
Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku luar antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan
basalt.
Ciri-cirinya
- memberku di permukaan bumi
- pendinginan sangat cepat
- Tekstur kristal sangat lembut/kecil (mikro kristal) bahkan glassy mineral
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
“Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh”
Komentar
Posting Komentar